Menulis merupakan salah satu bentuk self-medication bagi penulisnya. Mungkin, fungsi menulis itu yang berlaku bagi diri saya sebelumnya. Kenyataan bahwa saya tidak lagi sering menulis pada tahun ini menunjukan bahwa, mungkin, saya menemukan bentuk self-medication lain. Sejak mendalami keilmuan saya sekarang, berdiskusi dan mengobrol dengan orang-orang terdekat dirasa lebih efektif untuk mengatasi hal-hal yang mengganggu kenyamanan saya. Karena dengan berdiskusi atau mengobrol, seseorang dapat memperoleh umpan balik dengan cepat. Hasil dari diskusi atau obrolan pun lebih 'dalam' dan 'luas'.
Kurang lebih satu bulan yang lalu saya menghadiri pertemuan ilmiah mengenai penulisan psikologi di media dan blog. Kemarin, ibu membawa pulang majalah kesukaan saya yang mengangkat isu tentang blog. Dua hal ini cukup menggugah saya untuk kembali menulis di blog. Semoga isi tulisan saya selanjutnya lebih berbobot (sedikit) dibandingkan tulisan-tulisan sebelumnya. Ya, kalau dilihat tulisan saya sebelumnya, sangat menunjukan bahwa saya adalah bocah belasan tahun yang isi hidupnya begitu-begitu saja. Kalau bukan tentang percintaan, pasti kejadian yang membuat saya sedih. Kalaupun ada tulisan yang semacam itu kelak, semoga penyampaiannya lebih berbobot (sedikit). Walaupun tulisan-tulisan saya sebelumnya dirasa memalukan, saya tidak ingin menghapusnya for the sake of bersih-bersih blog. Saya ingin menyimpan tulisan-tulisan saya dahulu pada tempatnya. Agar kelak, tulisan tersebut dapat membantu diri saya di masa depan mengingat seperti apa diri saya saat masih bocah.
Semoga dorongan untuk menulis blog kembali tidak hanya berhenti menjadi dorongan saja, tapi berubah menjadi perilaku. Selamat menulis blog kembali, Natika!
No comments:
Post a Comment